Sabtu, 14 April 2018

Sintesis Alkuna


Alkuna merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki ikatan arangkap tiga yang secara umum memiliki rumus kimia CnH2n-2. Alkuna dapat disintesis melalui berbagai cara dan dapat meggunkan berbagai macam starting material­. Sintesis alkuna dapat dilakukan dengan cara alkilasi, reaksi katalisis Pd, metathesis, dan cara lainnya.
 
Pada alkuna terdapat istilah terminal alkuna dan internal alkuna. Terminal alkuna yaitu senyawa alkuna dengan ikatan rangkap tiga berda diujung rantai sedangkan internal alkuna ikata ragkap tiga terletak ditengah rantai. Internal alkuna 4,5 kkal/mol lebih stabil dari pada terminal alkuna.
  

Reaksi yang terjadi pada suatu senyawa sangat beragam salah satunya yaitu pengikatan gugus alkil yang dinamakan reaksi alkilasi. Reaksi alkilasi juga berlangsung pada senyawa alkuna. Conothnya reaksi alkilasi apda alkuna yaitu: 
 

Pada reaksi tersebut diawali dengan deprotonasi pada alkuna sehingga terbentuk nukleofil. Karbon tersebut akan berikatan sementara dengan Na+ ( Na+ yang terinosasi dai NaNH2). Dimana H+ yang lepas dari alkuna akan berikatan dengan NH2 menjadi NH3. Kemudian Na yang terokat pada alkuna kan lepas sehingga gugus alkil dapat berikatan dengan alkuna tersebut, sehingga terjadi alkilasi.

Sintesis alkuna menggunakan katalis palladium
            Metode katalisis Palladium sangat efektif dalam pembentukan ikatan C(sp)-C(sp2) dan C(sp)-C(sp). Katalisi palladium dapat digunakan dalam sintesis alkuna seperti pada reaks i berikut:
   
Pada reaksi tersebut katalis Pd yang digunakan yaitu Pd2(dba)3-Ph3P. Reaksi yang terjadi dinamakan reaksi cross-coupling. Alkil bromida berkorespondensi dengan reagen Grignard membentuk ikatan Csp-Csp3. Reaksi cross-coupling memungkinkkan proses reduksi-eliminasi yang dikenadalikan selama proses reaksi berlangsung. Reaksi cross-coupling, katalisis palladium mengalami penambahan oksigen yang mudah terhadap iaktan karbon-halogen, yang dipengaruhi oleh jenis halogen yang ada. Urutan rekativitas dari spesi sp2 menjadi aril iodida>aril triflate≥aril bromida>>aril klorida. Katalis palladium yang sering digunakan yaitu Pd(PPh3)4, atau PdCl2(PPh3)2 karena sifatnya yang stabil.
Contoh lain yaitu sebagai berikut:

 
Pada reaksi diatas Sulfonium ylides dapat berfungsi sebagai alkil elektrofilik dalam protocol metilasi katalisis Paladium untuk sintesis alkuna internal melalui proses pembentukan ikatan  Csp-Csp3.
Sintesis Alkuna melalui metathesis
            Reaksi metathesis merupakan reaksi pertukaran pasangan ion dari dua elektrolit. Reaksi metathesisi alkuna dikatalisis oleh kompleks logam organotransisi, reaksi jenis ini membentuk ikatan karbon rangkap tiga baru yang lebih sederhana melalui mekanisme Katz. Rekasi metathesis alkuna dikenal 4 jenis yaitu alkyne cross metatheisis (ACM), ring-cross alkyne metathesis (RCAM), ring-opening alkyne metathesis polymerazion (ROAPMP) dan acyclic diyne metathesis polymerazion (ADIMET).
 
 
Pada metathesis dapat menggunakan katalis dengan tipe Schrock-type catalysts. Schrock-type catalysts adalah high oxidation state molybdenum atau tungsten alkyledyne complexes dari metallacyclobutadienes (intermediet pada mekanisme Katz) setelah perlakuan dengan alkuna internal. Aplikasi pada reaksi untuk katalis ini membutuhkan peningkatan suhu rekasi dan katalis yang relatif tinggi.

Pertanyaan
Dalam sintesis alkuna melalui rekasi dengan penggunaan katalis palladium, kenapa umumnya digunakan katalis Pd(PPh3)4?
Dalam reaksi metathesis menggunakan katalis, katalis apa yang digunakan pada reaksi tersebut?
DAFTAR PUSTAKA
Wu, X dan M. Tamm. 2011. “Recent advance in the development of alkyne metathesis catalysts”. Beilstein Journal of Organic Chemistry. Vol 7: 82-89.
http://www.organic-chemistry.org/synthesis/C1C/chains/alkynes.shtm.
 




27 komentar:

  1. terimakasih devi. oada metatesis dapat menggunakan katalis tipe Schrock-type catalysts, yaitu katalis berbasis Mo

    BalasHapus
  2. Hayy devi, blog yg cantikk dan materi yg menatik, baiklah saya akan mencoba menjawab karena Pd(PPh3)4 stabil selama rekasi berlangsung sehingga efektif digunakan selama rekasi sintesis.
    Pada metathesis dapat menggunakan katalis dengan tipe Schrock-type catalysts, yaitu katalis berbasis molyndenum. Tentunya penggunaan katalis mengoptimalkan rekasi pembentukan alkuna

    BalasHapus
  3. terima kasih devi atas materinya...menurut saya jawabannya adalah karena Pd(PPh3)4 stabil selama rekasi berlangsung sehingga efektif digunakan selama rekasi sintesis.
    Pada metathesis dapat menggunakan katalis dengan tipe Schrock-type catalysts, yaitu katalis berbasis molyndenum. Tentunya penggunaan katalis mengoptimalkan rekasi pembentukan alkuna

    BalasHapus
  4. Hai devii materi yg sangat bermanfaat
    Mengapa digunakan Pd(PPh3) karena Pd(PPh3)4 stabil selama reaksi berlangsung sehingga efektif digunakan selama reaksi sintesis.
    Pada metathesis dapat menggunakan katalis dengan tipe Schrock-type catalysts, yaitu katalis berbasis molyndenum. Tentunya penggunaan katalis mengoptimalkan rekasi pembentukan alkuna
    Demikian

    BalasHapus
  5. Terimaksih devi untuk materinya,
    Menurut saya untuk jawaban pertanyaan anda karena Pd(PPh3)4 stabil selama rekasi berlangsung sehingga efektif digunakan selama rekasi sintesis.
    Pada metathesis dapat menggunakan katalis dengan tipe Schrock-type catalysts, yaitu katalis berbasis molyndenum. Tentunya penggunaan katalis mengoptimalkan rekasi pembentukan alkuna

    BalasHapus
  6. Hai devi fitria, menurut saya :
    1. katalis tersebut digunakan karena sifatnya yang cenderung lebih stabil. diketahui bahwa katalis Pd memiliki sifat kestabilan yang baik dibanding katalis lain seperti Ni dan menghasilkan produk samping yang lebih sedikit
    2. pada metathesis alkuna bisa digunakan kompleks logam organotransisi atau dengan menggunakan katalis Schrock-type yaitu Mo dengan biloks yang tinggi atau kompleks tungsten alkyledyne

    terimakasih :)

    BalasHapus
  7. Hai devi fitria
    Saya akan menjawab :
    1.Penggunaan katalis Pd(PPh3)4 karena sifatnya yang stabil selama reaksi berlangsung sehingga efektif digunakan pada reaksi sintesis.

    BalasHapus
  8. Terimakasih atas materinya devi
    Saya akan menjawab pertanyaan pertama yaitu karena Pd(PPh3)4 stabil selama rekasi berlangsung sehingga efektif digunakan selama rekasi sintesis.

    BalasHapus
  9. Menurut saya untuk jawaban no. 2 pada metathesis dapat menggunakan katalis dengan tipe Schrock-type catalysts, yaitu katalis berbasis molyndenum. Tentunya penggunaan katalis mengoptimalkan rekasi pembentukan alkuna

    BalasHapus
  10. saya akan mencoba menjawab pertanyaan pertama, karena Pd(PPh3)4 stabil selama reaksi berlangsung

    BalasHapus
  11. 1. diketahui bahwa katalis Pd memiliki sifat kestabilan yang baik dibanding katalis lain seperti Ni dan menghasilkan produk samping yang lebih sedikit
    2. pada metathesis alkuna bisa digunakan kompleks logam organotransisi atau dengan menggunakan katalis Schrock-type yaitu Mo dengan biloks yang tinggi atau kompleks tungsten alkyledyne

    BalasHapus
  12. Materi yang menarik Devi, untuk pertanyaan pertama, Penggunaan katalis Pd(PPh3)4 karena sifatnya yang stabil selama reaksi berlangsung sehingga efektif digunakan pada reaksi sintesis. untuk pertanyaan kedua, dalam metathesis alkuna biasanya digunakan katalis molybdenum.

    BalasHapus
  13. Menurut saya pertanyaan yang pertama ini karena Pd(PPh3)4 stabil selama rekasi berlangsung sehingga efektif digunakan selama rekasi sintesis.

    BalasHapus
  14. Menurut saya pertanyaan yang pertama ini karena Pd(PPh3)4 stabil selama rekasi berlangsung sehingga efektif digunakan selama rekasi sintesis.

    BalasHapus
  15. terimakasih materinyaa..
    pertanyaan pertama, menurut saya katalis tersebut digunakan karena sifatnya yang cenderung lebih stabil. diketahui bahwa katalis Pd memiliki sifat kestabilan yang baik dibanding katalis lain seperti Ni dan menghasilkan produk samping.
    2. pada metathesis alkuna bisa digunakan kompleks logam organotransisi atau dengan menggunakan katalis Schrock-type yaitu Mo dengan biloks yang tinggi..
    terimakasih

    BalasHapus
  16. terimakash materinya, menurut saya
    karena Pd(PPh3)4 stabil selama rekasi berlangsung sehingga efektif digunakan selama rekasi sintesis.
    Pada metathesis dapat menggunakan katalis dengan tipe Schrock-type catalysts, yaitu katalis berbasis molyndenum. Tentunya penggunaan katalis mengoptimalkan rekasi pembentukan alkuna

    BalasHapus
  17. Saya akan menjawab pertanyaannya, menurut saya
    karena Pd(PPh3)4 stabil selama rekasi berlangsung sehingga efektif digunakan selama rekasi sintesis.
    Pada metathesis dapat menggunakan katalis dengan tipe Schrock-type catalysts, yaitu katalis berbasis molyndenum. Tentunya penggunaan katalis mengoptimalkan rekasi pembentukan alkuna

    BalasHapus
  18. Terimaksih devi untuk materinya,
    Menurut saya untuk jawaban pertanyaan anda no 1 karena Pd(PPh3)4 stabil selama reaksi berlangsung sehingga efektif digunakan selama rekasi sintesis.

    BalasHapus
  19. saya akab mencoba menjawab pertanyaan penyaji Jawaban: karena Pd(PPh3)4 stabil selama rekasi berlangsung sehingga efektif digunakan selama rekasi sintesis.
    Pada metathesis dapat menggunakan katalis dengan tipe Schrock-type catalysts, yaitu katalis berbasis molyndenum. Tentunya penggunaan katalis mengoptimalkan rekasi pembentukan alkuna

    BalasHapus
  20. Terimksih untuk penjelasan mterinya, menurut saya
    karena Pd(PPh3)4 stabil selama rekasi berlangsung sehingga efektif digunakan selama rekasi sintesis.
    Pada metathesis dapat menggunakan katalis dengan tipe Schrock-type catalysts, yaitu katalis berbasis molyndenum. Tentunya penggunaan katalis mengoptimalkan rekasi pembentukan alkuna

    BalasHapus
  21. Hai devi
    karena Pd(PPh3)4 stabil selama rekasi berlangsung sehingga efektif digunakan selama rekasi sintesis.
    Pada metathesis dapat menggunakan katalis dengan tipe Schrock-type catalysts, yaitu katalis berbasis molyndenum. Tentunya penggunaan katalis mengoptimalkan rekasi pembentukan alkuna. Terimakasih

    BalasHapus
  22. Materi yang menarik Devi, untuk pertanyaan pertama, Penggunaan katalis Pd(PPh3)4 karena sifatnya yang stabil selama reaksi berlangsung sehingga efektif digunakan pada reaksi sintesis. untuk pertanyaan kedua, dalam metathesis alkuna biasanya digunakan katalis molybdenum.

    BalasHapus
  23. Menurut saya untuk pertanyaan dari saudari devi : karena Pd(PPh3)4 stabil selama rekasi berlangsung sehingga efektif digunakan selama rekasi sintesis.
    Pada metathesis dapat menggunakan katalis dengan tipe Schrock-type catalysts, yaitu katalis berbasis molyndenum. Tentunya penggunaan katalis mengoptimalkan rekasi pembentukan alkuna.

    BalasHapus
  24. Menurut saya penggunaan katalis Pd(PPh3)4 lebih stabil selama reaksi berlangsung sehingga efektif digunakan selama reaksi sintesis. Sedangkan metathesis menggunakan katalis dengan tipe Schrock-type catalysts, yaitu katalis berbasis molyndenum.

    BalasHapus
  25. terimakasih atas pemaparan materinya karena Pd(PPh3)4 stabil selama rekasi berlangsung sehingga efektif digunakan selama rekasi sintesis.
    Pada metathesis dapat menggunakan katalis dengan tipe Schrock-type catalysts, yaitu katalis berbasis molyndenum. Tentunya penggunaan katalis mengoptimalkan rekasi pembentukan alkuna

    BalasHapus
  26. Terimakasih atas materinya
    Saya akan mencoba menjawab
    Menurut saya karena Pd(PPh3)4 stabil selama rekasi berlangsung sehingga efektif digunakan selama rekasi sintesis.
    Pada metathesis dapat menggunakan katalis dengan tipe Schrock-type catalysts, yaitu katalis berbasis molyndenum. Tentunya penggunaan katalis mengoptimalkan rekasi pembentukan alkuna

    BalasHapus
  27. Terimakasih atas materinya.
    1. Dalam sintesis alkuna melalui rekasi dengan penggunaan katalis palladium, kenapa umumnya digunakan katalis Pd(PPh3)4?
    2. Dalam reaksi metathesis menggunakan katalis, katalis apa yang digunakan pada reaksi tersebut?
    Menurut saya :
    1. katalis tersebut digunakan karena sifatnya yang cenderung lebih stabil. diketahui bahwa katalis Pd memiliki sifat kestabilan yang baik dibanding katalis lain seperti Ni dan menghasilkan produk samping yang lebih sedikit
    2. pada metathesis alkuna bisa digunakan kompleks logam organotransisi atau dengan menggunakan katalis Schrock-type yaitu Mo dengan biloks yang tinggi atau kompleks tungsten alkyledyne.

    BalasHapus

 

All About Chemistry Template by Ipietoon Cute Blog Design