Stereokimia mempelajari
mengenai molekul-molekul dalam ruang tiga dimensi, atom-atom dalam sebuah
molekul diatur dalam ruang satu terhadap ruang yang lainnya. Dimana
bagian-bagian dari pembahasan untuk stereokimia ini yaitu molekul kiral dan
enansiomer, sifat optik aktif, sistem rotasi R/S, proyeksi Fischer, diastromer
dan resolusi enansiomer.
Hal-hal yang dipelajari dalam stereokimia ini menjadi
pertimbangan dalam sintesis organik. Pertimbangan stereokimia dalam analaisis
ini umunya dikenal dengan strategi
stereokimia. Dimana dalam strategi stereokimia sejulah reaktan yang
digunakan memiliki kebutuhan stereokimia yang berbeda. Tranformasi stereokimia
dapat menghilangkan atau memindahkan kekhiralan yang diingin sehingga
menyederhanakan target.
Hal
penting dalam mempelajari sintesis senyawa organik adalah pertimbangan dari
adanya faktor tiga dimensi. Dimana setiap penjelasan sintesis senyawa organik
harus memasukkan stereokimianya sehingga mneimbulkan gejalah bahwa sintesis
stereoselektif berkembang sangat pesat. Pengaruh stereokimia dari reaksi klasik
dan kelebihan dari pereaksi dan metode baru yang berpengaruh terhadap
stereoselektivitas. Grup dar Brown mempelajari
beberapa reaksi dengan perekasi organoboran khiral, yang memungkinkan stereoselektivitas
yang sangat baik dalam bebrapa sintesis asimetris. Terutama pendekatan yang
penting dengan mengkombinasikan khiralitas dai karbohidrat dengan boron. Asam amino
dan oksantin juga merupakan pereaksi yang baik untuk memacu stereoselektivitas.
Oksantin bekerja berdasarkan efek induksi asimetrik dari cincin oksantrin
khiral, oleh koordinasi selektif dari cincin oksigen pada perekais Grignars. Penghilangan
yang mudah melalui hidrolisis dan dapat dihasilkannya proses enantomerik yang
tinggi, menjamin tercapainya sintesis asimetrik yang ideal.
Pendekatan
sintesis stereoselektif lainnya adalah penggunaan katalis khiral dan bukannya
pereaksi khiral. Katalis transfer fasa khiral khusus memberikan kelimpahan
enantiomerik yang sangat bagus, baik dengan garam ammonium kuartener atau eter
mahkota khiral.
Induksi
stereoselektivitas oleh faktor fisik eksternal dapat ditunjukkan oleh
pneggunaan medan elektromagnetik yang dapat memacu kelimpahan enantiomerik. Harus
diperhatikan induksi stereoselektivitas dengan bunyi dan radiasi cahaya.
Dalam
sintesis senyawa organikharus melibatkan rencana dan strategi yaitu desai
metode dengan cara analisis retrosintesis. Analisis retrosintesis merupakan
teknik pemecahan masalah dalam sintesis organik, dilakukan dengan transformasi
molekul target menjadi struktur-struktur prekursornya yang lebih sederhana
tanpa berasumsi tentang bahan awalnya. Prosedur terus diulang hingga diperoleh
struktur paling sederhana atau yang tersedia di pasaran..
Dalam
analisis retrosintesis pemilihan bahan awal dengan mempertimbangkan analsiis
yang mendalam terhadap struktur target, pengetahuan dasr reaksi-rekasi kimia,
pengertian dasar stereokimia, iakatn dan reaktivitas dan intuisi yang baik
tentang perkembangan ilmu kimia. Pertimbangan ini digunakan untuk diskoneksi
ikatan-ikatan pada taret, penyeerhanaan molkeul, sepanjang alas an jalur reaski
kimia dapat diterima. Terdapat ikatan-ikatan tertentuk dalam molekul yang
memiliki diskoneksi pada pemgarahan retrosintetik yang memberikan
penyederhanaan struktur secara signifika yang disebut ikatan-ikatan strategis.
Jika
sutu dari ikatan-ikatan tersebut didiskoneksi, maka rekasi harus tersedia yang
akan membentuk ikatan tersebut pada sintesis. Proses penyederhanaan struktur
melalui diskoneksi menghasilkan serangkaian fragmen (penggalan) molekul yang
bertindak sebgai intermediet kunci dan masing-masing merupakan target sintesis.
Proses ini merupakan pohon sintetik untuk reaksi kimia yang harus
ditindaklanjuti pada tranformasi yang telah direncanakan untuk dilakukan. Pohon
sintetik dinyatakan oleh Hendrickson. Target
yang disiskoneksi menjadi sekumpulan struktur yang dibatasi secara logikan yang
dapat dikonversi menjadi pekerjaan langkash sintesis dan menjadi target
sintesis. Subpohon sintesis lebih lanjut menyatakan diskoneksi dari salah satu
cabang pohon sintetis. Setelah beberapa retroreaksi, phon sintetis akan
menghasilkan sejunlah bahan awal yang berasal dari satu atau leih cabang
pertama, yang kemudian dapat digunakan untuk membentuk molekul.
Penelitian stereokimia suatu molekul bertujuan untuk
mempelajari pengaruh tata ruang molekul (sterik) terhadap reaktivitas
senyawanya, hubungan energi molekul dengan struktur geometri, penentuan
konformasi dengan energi minimum, penentuan entalpi pembentukan, konformasi
substrat, keadaan transisi, mekanisme reaksi dan pengaruh substituen terhadap
reaksi. Cara lain yang sering digunakan adalah merupakan gabungan eksperimen
laboratorium dengan perhitungan kimia kuantum secara komputasi.
Setiapn konformasi dari molkeul akan memberikan hasil
yang berbeda. Conothnya pda rekasi hidrogenasi eugenol dengan bantuan katalis
Ni/γAl2O3 yang menghasilkan 2-metoksi-4-propilfenol. Eugonol yang digunakan berbeda-beda
yaitu eugenol, cis-isoeugenol dan trans-isoeugenol. Perbedaan ini
akanmneghasilkan rendeman produk yang berbeda seperti pada tabel berikut:
Perbedaan hasil ini
dpengaruhi oleh tata runag sytuktur molekul, pengaruh struktur geometri
senyawa, pengaruh struktur terhadap proses adsoprsi rekatan ke permukaan,
pengaruh kuat interaksi nikel dengan ikatan alkena dan pengaruh polaritas
reaktan. Penggunaan eugenol memberikan konversi yang paling tinggi, diikutiti
oleh cis-isoeugeno, dan trans-isoeugenol.
Pertanyaan;
Pada rekasi
hidrogenasi katalisis, rekatan eugenol lebih banyak menghasilkan produk 2-metoksi-4-propilfenol,
kenapa saat digunakan eugenol %konversi tinggi dan trans-isoeugenol %konversi rendah?
Kurkumin
merupakan senyawa yang memiliki aktivitas sebagai antitumor dan antioksidan. Senyawa
kurkumin alami merupak senyawa hasil isolasi dari rimpang kunyit. Dimana kurkumin
ini dapat diperoleh dengan cara sintesis secara laboratorium dengan
rekasi-rekasi tertentu. Senyawa kurkumin meruapakn senyawa karbonil tidak jenuh
yang dihasilkan dari reaksi dehidrasi senyawa hidroksikarbonil. Sehingga jika
dilakukan sintesis senyawa kurkumin dapat dilakukan seperti berikut:
Pertanyaan:
Dalam sintesis
kurkumin tersebut dapatkan dilakukan modifikasi dengan menggantikan
asetilaseton dengan senyawa karbonil lain?
DAFTAR PSUTAKA
Budimarwanti. C. 2009. “Penyediaan Senyawa
Berkhasiat Obat Secara Sintsis dengan Analisis Retrosintesis”. ePrints Universitas Negeri Yogyakarta.
Muchalal, M. 2004. “Pengaruh Stereokimia Molekul
Eugenol, cis-isoeugenol dan trans-isoeugenol pada Reaksi Hidrogenasi
Katalitik”. Indonesian Journal of
Chemistry. Vol. 4 (2): 99-105.
Sastrohamidjojo, H dan H. D. Pranowo. 2009. Sintesis Senyawa Organik. Jakarta:
Erlangga.